Sabtu, 20 Februari 2010

Melirik Kasus Kenakalan Anak Yang Membawa Mereka Ke Kursi Pasakitan

Seorang anak berteriak sesaat vonis bebas diberikan hakim padanya setelah ia disidangkan karena menyengat dengan lebah seorang teman perempuannya hingga pipinya bengkak. sementara lima orang anak lainnya ditempat yang berbeda menangis setelah mendengar putusan hakim yang menyatakan bebas bersyarat,mereka divonis karena terbukti lalai mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang yang dalam hal ini temannya yang saat bermain perang-perangan sarung tanpa sengaja tersandung dan jatuh,kepalanya membentur ubin hingga ia meninggal.
Dari dua peristiwa di atas, sebenarnya ada apa ini? kenapa ini mesti terjadi pada anak-anak . Apakah anak-anak saat ini semakin jahat seiring perkembangan teknologi dan semakin bebasnya hidup.Apakah ini 100% salah mereka? mari kita sama-sama renungkan kembali.
Sebenarnya nilai-nilai moral yang luhur harus selalu ditanamkan kepada anak-anak baik oleh orang tua ataupun oleh para guru dan masyarakat pada umumnya. Kadang kenakalan anak dianggap wajar-wajar saja dengan alasan "namanya juga anak-anak!"Pengawasan terhadap anak di rumah maupun disekolah harus selalu dilakukan, sehingga ketika anak berbuat salah ada yang menegur dan tidak membiarkan anak berlarut-larut dalam kesalahan yang akibatnya anak merasa bahwa hal yang salah tersebut benar menurut dia.
Disisi lain pihak korban dan pelaku kejahatan anak mungkin lebih mengutamakan jalan damai dan bersifat kekeluargaan, ketimbang harus membawa ke meja hijau. Dengan jalan kekeluargaan diharapkan anak tidak menjadi syok dan prustasi karena malu sama teman-temannya. Namun demikian pengarahan kepada anak yang bermasalah dengan kenakalan anak haruslah terus dilakukan agar anak tidak lagi mengulangi hal jahat yang ia lakukan dan mengerti benar bahwa yang dilakukannya itu kesalahan yang fatal dan tidak boleh terulang.
Marilah kita sama didik anak-anak kita menjadi anak yang bertanggung jawab, memahami norma-morma kebenaran dan yang utama tanamkan nilai-nilai keimanan pada diri anak dan mari kita tingkatkan pengawasan kepada mereka, jangan biarkan anak tumbuh menjadi liar tanpa aturan dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.